Mobility Program - Syarat Administrasi

Melanjuti artikel sebelumnya mengenai keberangkatan ku ke Malaysia untuk mobility program, pada kali ini aku akan menjelaskan apa saja syarat administrasi yang harus aku penuhi. Syarat yang kutulis bedasarkan pengalamanku di tahun 2019 awal ya, kalau mungkin sekarang atau kedepannya ada perubahan mohon maaf. Teman-teman bisa mencari referensi yang terbaru dan lebih valid. Jadi syarat utama yang harus dipenuhi ialah passport dan visa.

Pembuatan Passport


Untuk passport, kebetulan pada tahun 2018 saya sudah pernah membuat untuk kunjungan wisata. Pada saat itu saya masih membuat secara manual, kalau sekarang sudah ada jalur online. Mungkin akan lebih mudah daripada jalur manual. Pokoknya saat mengurus passport yang harus dibawa adalah:
  1. Kartu Keluarga
  2. E-KTP
  3. Akta kelahiran 
  4. Ijazah terakhir.
Sebenarnya syarat di atas cukup mengumpulkan 2 atau 3 diantaranya saja karna gunanya untuk pengecekan nama. Apabila sudah dapat nomor antrian, di dalam kita akan mengisi borang sambil menunggu nomer antrian kita dipanggil untuk foto dan wawancara. 

Ketika nomor antrian kita dipanggil, kita akan memasuki suatu ruangan yang dipenuhi petugas imigrasi. Karena saat itu kebutuhanku membuat passport adalah kunjungan wisata, maka ketika di wawancarai aku jawab apa adanya. Alhamdulillah tidak ada kendala apapun. Kemudian saya foto lalu setelah selesai saya diberi nomer rekening untuk membayar passport saya. Oh ya, dulu awal ingin membuat passport sempat kepikiran apa boleh berkerudung. Ternyata boleh aja kok teman-teman. Jadi ngga usah khawatir. 

Untuk hasil passport, akan keluar 3 hari setelah pembayaran di hari kerja. Jadi bukan tiga hari setelah foto ya, meski foto di hari senin tapi membayarnya selasa maka terhitungnya dari hari selasa. Lalu apabila membayar di hari minggu, maka terhitungnya dari hari senin. Untuk harga passportnya sendiri sekitar 250rbu atau 350rbu saya lupa. Teman-teman bisa periksa sendiri ke web imigrasi negara.

Pembuatan Visa Pelajar Malaysia


Karena untuk passport saya sudah beres, pada saat itu yang harus saya siapkan adalah visa pelajar malaysia. Awalnya yang harus dibuka adalah web education malaysia. Kita mendaftar dan mengisi borang serta mengumpulkan berkas administrasi antara lain : 
  1. passport
  2. offer letter 
  3. Foto background putih 
  4. Surat rekomendasi dari kampus asal kita.
Offer letter merupakan surat yang diberikan oleh kampus tujuan kita di malaysia yang membuktikan bahwa kita akan belajar di sana. Selanjutnya untuk foto background putih, ada syarat lebih lanjut terkait foto. Syarat itu bisa dilihat di web education Malaysia. Untuk memastikan apa foto kita sudah benar atau tidak, bisa dicoba dulu pada aplikasi yang ada di web tersebut. Kita upload foto kita, lalu aplikasi tersebut akan menilai foto kita sesuai atau tidak.

Setelah kita berhasil mengisi borang tersebut, di akhir pengisian kita harus membayar sebesar 714RM atau 2.5juta rupiah pada kurs saat itu. Barulah setelah itu pengajuan visa kita diproses. Pengajuan ini bisa saja ditolak apabila ada syarat yang salah. Entah itu foto atau salah pengetikan nama pada offer letter yang diberikan. Jika tidak ada masalah maka proses visa kita terus berjalan hingga apabila telah mencapai 80% kita akan mendapatkan e-Val. 

Apabila e-Val kita sudah keluar, maka selanjutnya kita harus mengurus single entry visa / SEV. SEV merupakan visa yang berlaku 3 bulan saja. Visa ini harus diurus di kedutaan Malaysia yang ada di Indonesia. Biaya yang dikenakan dalam proses ini sebesar Rp. 878.000. Berkas yang dibawa antara lain e-Val, foto background putih, passport,offer letter, dan KTP. Apabila teman-teman mengurus di kedutaan Malaysia yang di Jakarta, proses kerjanya ialah 3 hari. Namun pada saat itu saya mengurus di Pekanbaru dan prosesnya sangat cepat yaitu dalam waktu sehari. Tanda apabila kita sudah mendapat SEV ialah pada passport kita akan ditempel stiker di dalamnya.

Bukti Pembayaran SEV
Jika kita sudah memegang e-Val dan SEV barulah kita bisa berangkat ke Malaysia. Jangan sekali-sekali berangkat apabila belum memiliki SEV. Setelah kita sampai ke Malaysia kita harus segera mengurus Multiple entry visa / MEV. Jenis visa ini berlaku sampai 2 tahun. Syarat yang diperlukan ialah medical checkup yang dilakukan di Malaysia dan passport. Untuk biaya medical check up/MCU ialah sebesar 280RM dan untuk biaya MEV ialah 100RM. Hasil MCU dan passport dikumpulkan di international office yang ada di kampus Malaysia. Sekiranya 2 minggu barulah visa kita yang sesungguhnya telah jadi.

Jadi total pembuatan visa (tidak termasuk passport) pelajar ke Malaysia kemarin menghabiskan kira kira sebesar Rp4.746.000 per orang dengan hitungan kurs pada saat itu.

Memang panjang dan mahal pengurusan visa ini. Namun aku maklum karena selama di Malaysia pun saya dijaga dengan baik oleh orang-orang di sana. Proses administrasi yang ribet merupakan pencegahan dari imigran gelap. Teman-teman yang akan melanjutkan studi ke Malaysia atau ikut pertukaran pelajar seperti saya semangat yaaa. Artikel selanjutnya akan aku jelasin dan ceritakan kejadian menarik selama di negara upin-ipin tersebut.


Comments

Popular Posts